Jika ditanya 3 hal terpenting dalam membangun bisnis, maka jawabannya adalah: Credibility - Skill - Network.
Jika hanya menyisakan satu hal yang terpenting, maka KREDIBILITAS adalah hal yang paling utama di dunia bisnis.
Lalu apa pengertian Kredibilitas itu?
Kredibilitas adalah nama baik, kredibilitas yang dibangun dimasa lalu. Jika elemen pembangun kredibilitas yang tepat, saya setuju memilih kata AMANAH, karena sudah mencakup seluruhnya, bahkan mungkin lebih daripada itu. Jika Kredibilitas hanya diketahui orang tampak dari permukaan, amanah sejatinya adalah kredibilitas yang dibangun untuk ‘bumi’ & ‘langit’.
Contoh pembedanya, seseorang bisa saja melakukan sesuatu yang benar (dan baik) di depan orang lain untuk tetap menjaga reputasinya sebagai ‘orang baik’. Jika yang disebut amanah, dia melakukan bukan karena sedang dilihat oleh orang lain, namun karena sedang dilihat Allah. Jika tak ada fitnah, maka seharusnya seorang yang amanah akan memiliki kredibilitas dunia & surga. Sangat berat menggunakan kata amanah, karena menjadi salah satu dari sifat Nabi. Semoga kita dapat meneladaninya.Aaaminn
Amanah bukan sekadar jujur (luar dalam), tapi juga ‘andal’. Orang yang jujur, tapi tidak bisa diandalkan, akan sering mengecewakan saat mengemban tugas. Contohnya: pernahkah Anda memiliki seorang kawan atau karyawan yang jujur, tetapi pemalas, baik malas kerja atau malas belajar? Maukah Anda mempekerjakan/menginvestasikan uang Anda ke dia? Mikir 2x kan..?!
Masalahnya bukan sesederhana itu, kredibilitas seseorang dibangun dari ratusan bahkan mungkin ribuan ‘tugas’ yang diamanahkan kepadanya atau tidak secara langsung. Bisa jadi atasan Anda tidak melihat Anda bekerja keras, namun orang lain yang melihat, akan mencatat kredibilitas Anda. Selain tugas, ringan kaki dalam bersilaturahim, sikap ringan tangan dalam membantu, kerja keras, loyal, pemurah, rendah hati, itu semua membentuk PENILAIAN orang terhadap kita. Itulahyang dinamakan KREDIBILITAS.
Sebaliknya, sikap banyak alasan, khianat, menyalahkan, penjilat, kikir (harta ataupun ilmu), sombong, malas, itu juga kredibilitas, tapi kredibilitas yang buruk.
Seseorang yang jatuh bangkrut, tergencet hutang dagang (tidak disengaja), namun bertanggung jawab & tidak lari, itupun membangun kredibilitas.
Jadi dimanapun kita berkarya, bagaimanapun kondisi kita, apapun posisi kita, sesungguhnya kita sedang membangun rapor kredibilitas kita. Tak heran jika ada ungkapan, “Nasibmu adalah hasil kebiasaanmu”. Seolah-olah di mata orang yang mengenal kita, ada suatu CAP di JIDAT.
Kira-kira, apa CAP kebanyakan orang menilai terhadap diri Anda? Dijawab dalam hati saja yaaa, karena hal itu bukan untuk orang luar, tapi untuk diri Anda sendiri.
CAP ini juga yang akan digunakan dalam perekrutan & mencari partner. Tanya kiri, kanan, atas, bawah, luar, dan dalam. Tak akan lepas kita terhadap apa yang pernah kita perbuat. Maka dari itu berhati-hatilah dalam bertindak. Apalagi di jaman internet & media sosial, transparasi informasi tak dapat dibendung, kecuali oleh para hacker. hehe.
Jika orang tak mempercayai kita & itu sering terjadi, tanyakan pada diri sendiri, kemungkinan besar itulah buah dari apa yang kita tanam dahulu. Atau mungkin kita belum banyak menanam, atau mungkin juga belum berbuah.
“You reap what you sow”
“I have long feared that my sins would return to visit me, and the cost is more than I can bear.”, Benjamin Martin, The Patriot.
Semoga Allah menutup segala aib kita dan membuka pintu hidayah kita, serta memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbaiki amalan-amalan kita. [masJ]