Ada 2 hal yang dibicarakan dalam pertanyaan tersebut, yaitu Saluran Distribusi (SD) dan Saluran Promosi (SP).
SALURAN DISTRIBUSI adalah tempat atau jalur seorang produsen untuk menyampaikan produknya kepada konsumen.
Distribusi Offline
Menentukan saluran distribusi, sangat tergantung dengan jenis produknya. Jika produk tak dapat dikirimkan via paket atau hanya terbatas dalam kota (jarak dekat), maka harus menggunakan distribusi offline. Contohnya adalah puding, bubur dan makanan basah yang tak tahan lama.
Meski produk bisa dikirimkan, ada juga yang konsumen masih memilih distribusi offline, karena ‘merasa’ gak pas kalau gak mencoba langsung, misalnya sepatu cowok. Kenapa tidak dengan sepatu wanita? Karena (kebanyakan) wanita rela menahan rasa tak nyaman dengan sepatu barunya, yang penting asal keren. Sedangkan (kebanyakan) pria lebih mengutamakan kenyamanan diatas keindahan. Betulkah?
Jadi sangat tergantung dari perilaku target pasar Anda, meski juga hal itu bisa diedukasi. Zappos, saat awal buka, rela mengirimkan 2 ukuran sepatu (terutama pria) kepada konsumennya, agar tak ragu membeli online.
Distribusi Online
Sedangkan produk yang dapat dikirimkan via paket (luar kota/negeri), maka masuk kategori distribusi online. Contohnya adalah makanan kering, mainan anak, gadget, laptop, dan hampir semua produk tak basi, saat ini bisa dikirimkan.
Dikarenakan keterbatasan indera saat berbelanja, maka diperlukan foto produk dari berbagai sudut, keterangan dan review pengguna lain. Tujuannya agar calon pembeli mendapat INFORMASI yang akurat dan mehilangkan keraguan saat akan membeli.
SALURAN PROMOSI adalah media yang digunakan untuk mewartakan kabar tentang produk Anda kepada konsumen.
Tidak selalu jika saluran distribusi menggunakan outlet (offline), maka saluran promosi otomatis online juga. Tergantung:
>> Siapa target pasar yang dibidik?
>> DIMANA mereka biasa berkumpul?
‘Dimana’ bukan berarti lokasi fisik (offline), bisa jadi akun media sosial, chat, website, atau disebut saluran promosi online.
Perhatikan data (2016) berikut ini:
Angka Pengguna Internet Indonesia : 88,1 juta (data: APJI)
Rata-rata akses dari PC/Tablet : 4 jam 42 menit /hari
Rata-rata akses dari smart phone : 3 jam 33 menit /hari
Rata-rata durasi menonton TV : 2 jam 22 menit /hari
(Sumber: Global Webindex)
Jika target pasar Anda termasuk pengguna internet, akankah Anda beriklan di TV atau di internet? Kecuali target pasar Anda bukan pengakses internet, maka gunakanlah saluran promosi offline (konvensional), seperti brosur, poster, spanduk, koran (cetak), radio (lokal), TV (analog).
Pemasaran online juga dipilih karena jauh lebih murah dan TERUKUR dibanding pemasaran offline.
Jual Bakso, Perlu Online kah?
Kalau outletnya masih 1, maka lebih baik menggunakan promosi offline, seperti spanduk, umbul-umbul, brosur, karena sangat terbatas oleh jarak (geografis). Meskipun begitu, kontribusi media sosial telah terbukti mampu membuat suatu warung makan nun jauh disana, dikejar oleh pelanggan dari luar daerah.
Tentu lazim terjadi, saluran distribusi dan promosi ganda, baik offline maupun online dihajar juga. Contohnya, jaringan retail Matahari, awalnya hanya mendistribusi dan mempromosikan via offline saja. Sejak tahun 2015 mereka masuk ke ranah online dengan anggaran US$ 500 juta.
Kembali ke pertanyaan pertama, jawabannya adalah sebuah pertanyaan, “Apakah target pasar Anda termasuk netizen atau tidak?”
Baca perlahan, ulangi, rencanakan, eksekusi, ukur, sesuaikan..! [masJ]